Minggu, 14 Juli 2013

Teruntuk ayah paling laki

Dunia terus berpijar dengan atau tanpa kesiapan kita
Semuanya di gerus oleh kepentingan bejat sang pejabat
Inikah dunia yang menjanji senyuman ?
Lalu mengapa kita masih terluka
Dalih-nya ini semua adalah ujian
Ku bingkai beberapa nama
Ada lelaki yang terselip di antara banyak luka
Lelaki itu gemar ku sebut ayah
Sebut istilah yang sangat sakral untuk seorang manusia
Manusia yang sering ku ragukan sebagai malaikat
Ya malaikat, sentuhan nya adalah magis
Mengalahkan hiburan tv yang menertawakan dirinya sendiri
Lelaki kuat yang membawa segudang kasih
Ketulusannnya tak pernah mengenal angka
Baginya senyuman kita adalah hal teristimewa sebagai imbalan keringatnya
Iman untuk seorang ibu dan patutan sejati bagi kami anak-anaknya
Meski bangsa semakin akrab dengan duka
Di peluknya ada keteduhan yang berlipat ganda
Sosok ayah adalah hadiah terindah dari Tuhan azza wa jalla
Cemasnya kala kita sedang jauh dari peluknya
adalah seraut hal yang selalu di rindukan
ayah sungguh kami selalu manja di pangkuan mu
segala gigil malam menjadi sirna oleh segaris senyum tulus mu
menjadi anak mu adalah takdir terindah dari-Nya
kesyukuran yang gemar kamis sebut anugerah
jika esok masih menyisakan hari
ingin ku sebut nama mu berulang kali
ku katakan kita pernah tumbuh dewasa di samping mu
di ujarkan di mimbar kebesaran bahwa kami tak ada apa-apanya
engkau adalah sebab dari berbagai alasan senyum-senyum kami
engkau ayah yang paling laki

1 komentar: