Rabu, 10 Juli 2013

Khayal tanpa bahan tanpa dahan

acap kali kita merenung
apa kira hidup ini
ke-tiada-an, ke-ada-an, lalu kembali tiada
sesaat mungkin banyak risau yang bisa di bincang
atau sekedar membagi lelah pada pena
ratap yang menatap gusar tiada henti
lalu kembali optimis pada senyum
kita seperti mainan
tertawa lalu di hibur
kemudian di injak-injak
tak ada bahan yang kekal
kesemuannya sementara
kita lalu menduga-duga
meraba pada gulita
acuh pada bising malam
tak peduli seberapa berarti
hanya sibuk bermasturbasi di pelataran
mungkin sedikit ilusi
oleh citra yang terus berisik
khayal ku pun semakin nyenyak
tanpa bahan tanpa dahan 
-perpustakaan 148, Juni 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar